Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin

Kamis, 13 Maret 2014

Software Yang Diharamkan Untuk Orang Kafir

bagi yang terutama beragama islam,  kali ini admin bakal post software adzan yang tentunya dapat mempermudah kita untuk mengingat jadwal sholat. ketika kamu memasang software ini, maka software adzan akan memunculkan suara adzan sebagai penanda bahwa waktu shalat telah tiba, khususnya yang memiliki pekerjaan dengan komputer, anda tidak perlu ragu apakah sudah waktu masuk sholat apa belum







Screenshot :



Sedot Gan : http://adf.ly/QeyPP

Selasa, 11 Maret 2014

Preview 99 Cahaya di langit Eropa Part 2

Film yang menceritakan sebuah pesona Islam di benua Eropa dalam Film yang di beri nama dengan 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2. Sebelumnya film ini sudah tayang pada tahun kemarin, tapi baru part yang pertama, kemudian kini berlanjut ke PART 2.
Di dalam review 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 ini Hanum yang di perankan oleh Acha Septriasa tersebut bekerja sebagai reporter untuk mengisi hari-harinya selama berada di Wina, di sampin itu Rangga yang di perankan oleh Abimana Aryasatya sedang sibuk menyelesaikan kuiahnya. Sementara itu Maarja di perankan oleh Marissa Nasution sebagai gadis kebangsaan Jerman, mencoba mendekati Rangga suami Hanum untuk mendapatkan sebuah perhatian.
Kemudian Khan(Alex Abbad) pria yang berasal dari Pakistan kerap sekali beradu mulut dengan Stefan (Nino Fernandez). Ke duanya beradu mulut di karenakan perbedaan dari sudut pandang Stefan yang di anggap sangat tidak baik dan banyak sekali peraturan-peraturan.
Part 1 yang berhasil mencuri perhatian 1 juta penonton lebih ini membuat percaya Maxima Pictures mencoba merilis lanjutan film ini dengan mengadaptasi berdasarkan Buku Best Seller berjudul sama karya pasangan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.
Alur pada film 99 Cahaya di Langit eropa semakin kompleks. Naskah olahan Alim Sudio bersama Hanum dan Rangga dengan manyudurkan konsep Konfliks penuh dengan emosi bisa meledak kapan saja. Guntur Soeharjanto sebagai Sutradara berhasil membuat bintang-bntang besar ikut meramaikan Film ini. Seperti Acha dan Abimana yang telah berhasil memancarkan chemistry dengan lancar.
Di dalam Film ini banyak sekali gambar-gambar megah, indah dan menakjubkan di ambil sebagai backgroud film 99 cahaya di langit eropa ini seperti halnya situs ternama di Cordoba dan urki seperti Katerdal Mezzquita serta Hagia Sophia. Serta juga keindahan Mekah juga terdapat pada Film ini dengan puncak terakhir dalam mengenal Islam. dengan mengunjungi mezquita hagia sofia dan masjid yang ada di istanbul,turkiye

Review 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1

Judul Film : 99 Cahaya di Langit Eropa
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Bintang : Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Dewi Sandra, Nino Fernandez, Alex Abbad, Marissa Nasution, Geccha Tavvara
Rated : ***
“Kok Tante Hanum tidak berkerudung seperti kita?” cetus Aisye (Geccha Tavvara)gadis kecil berdarah Turki ketika mengetahui bahwa sahabat baru ibunya Fatma Pasha (Raline Shah) tidak memakai kerudung atau hijab seperti mereka berdua.Hanum Salsabiela Rais (Acha Septriasa) terhenyak, walau pun ia muslimah tetapi dia memang tidak berkerudung. Sang ibu menyadari pertanyaan kritis anaknya itu dengan tangkas berkilah: “Tante Hanum sakit kepala, jadi dia tidak berkerudung?”
Hanum pun menemukan cara berkilah:”Iya, Tante sakit kepala,” dengan wajah seperti tertohok. Dia semakin tersudut ketika Aisye mendesaknya dengan pertanyaan kritis berikutnya: Kalau sakit kepala hilang, janjinya ya Tante Hanum pake kerudung?” . Adegan dengan dialog yang menarik menurut saya merupakan bagian menarik dari film 99 Cahaya di Langit Eropa. Chemistry ketiga tokoh ini terbangun lewat adegan ini.
Diceritakan Hanum mengikuti suaminya Rangga  Almahendra (Abimana Aryasatya) melanjutkan studi di Vienna, Austria. Dia mulai merasakan jenuh di negeri yang budaya berbeda dengan tempat asalnya dan ingin pulang ke Indonesia. Namun pertemuan dengan Fatma di tempat kursus Bahasa Jerman merubah jalan hidupnya. Dia bukan saja menemukan seorang sahabat, tetapi juga mendorongnya menemukan kembali nilai-nilai Islam.
Opening scene-nya sudah menghentak. Aisje di sekolahnya menjadi “alien” karena berkerudung. Oleh seorang temannya bernama Leon, dia kerap dibully. Misalnya ketika gurunya bercerita soal pengepungan kota Vienna yang diduduki oleh pasukan Turki dipimpin Kara Mustafa Pasha pada 1683. Pasukan Turki dikalahkan pasukan gabungan Polandia-Austria-Jerman dan menjadi peristiwa penting sejarah Austria.Leon mengolok-olok status Turki, Aisje, sekaligus juga dia sebagai muslim.
Tetapi Fatma dengan bijak menanggapi keluhan putrinya. Walaupun dia sendiri juga mengalami sulitnya mencari kerja karena berkerudung. Bahkan Fatma mengajarkan Hanum,kebijakan yang lain. Ketika Hanum, Aisje dan Fatma makan di sebuah kafe, Fatma bercerita asal usul minuman cappuccino ternyata dari Turki. Di sudut lain, ada dua pria Eropa mengomentari soal menikmati roti croissant (yang berbentuk bulan sabit) mengolok-olok muslim.
Hanum pun reaktif dan ingin melabrak. Tetapi Fatma punya cara yang lebih bijak dengan membayar makan dan minum dua pria itu sambil menitipkan pesan: Saya muslim. Nikmati makanan Anda. Dia meninggalkan alamat email. “Saya agen muslim dan sebagai muslim ingin membawa kedamaian”. Hanum pun tertohok kedua kalinya.Tokoh Fatma juga memperkenalkan jejak-jejak Islam di kota Vienna yang membuat Hanum terperangah.
Di bagian lain cerita Rangga juga berjuang mempertahankan eksistensi keimanannya.Misalnya ketika diminta shalat di ruangan tempat orang menganut Buddha, Kongkucu dan agama lainnya beribadah. Kemudian dia harus memilih Shalat Jum’at atau ikut ujian mata kuliah professor yang mempromosikannya beasiswa. Dia berkawan dengan Stefan (Nino Fernandez), seorang yang mengagungkan rasionalitas dan seorang keturunan Pakistan bernama Khan (Alex Abbad) yang mempunyai pandangan berbeda dengan Rangga soal praktek ke-Islaman. Khan cenderung lebih kaku.
Bagi saya Rangga, Fatma di satu sisi mewakili satu pemahaman Islam dan Khan dalah mewakili pemahaman yang lain. Sementara Hanum mewakili orang-orang yang sedang mencari kembali identitas ke-Islamannya.
Ada tokoh lain bernama Maarja (Marissa Nasution), satu kampus dengan ketiganya.Maarja tidak terlalu penting dalam bagian pertama film ini. Dia hanya diperlihatkan tertarik pada Rangga. Ada juga Marion (Dewi Sandra) kawan Fatma, mualaf, seorang profesor Sejarah di Paris yang menjadi memberikan pencerahan lain bagi Hanum.Misalnya  bangunan bersejarah di Paris yang punya garis imajiner dengan Mekah. Juga berbagai jejak Islam yang tidak diketahui Hanum sebelumnya. Pertemuannya dengan Marion lain cukup penting lewat paket titipannya pada Hanum untuk diberikan kepada Fatma.
Paket ini kelak membuka rahasia lain dari Fatma dan Aisye yang membuat saya menitik air mata ketika menonton adegan film ini. Apalagi adegan ini diiringi lagu pemenang X-Factor Fatin Shidqia Lubis, siapa pun yang punya hati akan menahan haru. Sayang penonton harus menyaksikan film ini dalam dua bagian seperti halnyaPerahu Kertas dan Ketika Cinta Bertasbih. Mungkin karena durasinya panjang. Oh, ya Fatin sendiri ditampilkan secara mengejutkan di salah satu adegan.
1386241553200030724
Adegan dalam 99 Cahaya di Langit Eropa (kredit foto Kapanlagi.com)
Kelebihan film ini terletak pada ceritanya yang memang diangkat dari novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berdasarkan pengalaman mereka ketika belajar di Eropa. Jadi memang tidak mengada-ngada. Beda dengan kebanyakan film Indonesia. Cara bertuturnya tidak membosankan, diselingi komedi.Masukan juga kepada sineas Indonesia, pusing mikirin cerita? Ya, cari saja novel yang bagus untuk dasar skenario.
Dari sisi sinematografi top banget! Pemandangan Vienna dan Paris membuat saya dan seorang bapak yang duduk di sebelah saya tak henti-hentinya mengucapkan takjub. Juga soundtracknya antara lain dibawakan Fatin juga menyentuh hati. Adegan azan di menara Eiffel juga orisinil.
Kelebihan ketiga, dari departemen casting, yang jadi bintang pada sekuel pertama adalah Geccha Tavvara, pendatang baru yang memerankan si kecil. Benar-benar natural, gesturnya seperti anak keturunan Turki yang dibully , juga cara berkomunikasi.Saya juga melontarkan pujian pada Raline Shah yang menghidupan tokoh Fatma, “agen muslim” yang bijak. Alex Abbad dan Nino Fernandez kalian juga main bagus. Begitu juga dengan Abimana Arsyasatya memerankan Rangga cukup hidup berbeda dengan kharakter di film lainnya, misalnya dalam Belenggu bisa jadi orang yang terganggu jiawanya. Saya kira bisa menjadi bintang masa depan.
13862416691344597300
Abimana, Acha Septriasa, Fatin Shidqia dalam 99 Cahaya (kredit foto Hot.detik)
Di peran utama perempuan, Acha Septriasa tidak secemerlang ketika dia bermain dalam Test Pack, walaupun masih lebih baik dibanding film-film pertamanya. Dalam beberapa adegan kharakter Hanum yang meledak-ledak, namun di kala lain gundah memang bisa dimainkannya dengan tepat. Tetapi Hanum kan orang Yogya? Koknggak keluar kultur Yogyanya (kecuali ucapan Mas memanggil suaminya)? Dalam berapa adegan lain malah masih tampak Acha-nya. Mungkin di sekuel keduanya kharakternya Hanum bisa lebih hidup dimainkan Acha Septriasa. Untuk sementarasekuel pertama milik Geccha Tavvara dan Raline Shah.
Kelemahan lain ada berapa editing subtitle dialog yang kurang rapi. Untung tidak mengganggu peonton yang mengerti Bahasa Indonesia. Namun untuk ditonton di luar rasanya kurang mengganggu. Cara memasukan iklan produk kosmetik malah lebih halus dan tidak dipaksakan  seperti kebanyakan film-film Indonesia.
Secara keseluruhan 99 Cahaya di Langit Eropa adalah film Indonesia yang patut ditonton. Saya bersyukur bisa menonton pada hari pertama dan jam pertama di salah satu bioskop di kawasan Jakarta. Jumlah penonton cukup banyak memenuhi separuh studio. Catatan lain: Mengapa sih film-film Indonesia yang saya perkirakan bagusditumpuk di bulan Desember? Ada Soekarno, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Laskar Pelangi 2 Edensor, Slank Nggak Ada Matinya yang semuanya patut diapresiasi.

Rabu, 05 Maret 2014

Die Toten Hosen

History
The current members of Die Toten Hosen are Campino (Andreas Frege), Kuddel (Andreas von Holst), Vom (Stephen Ritchie), Andi (Andreas Meurer) and Breiti (Michael Breitkopf). All members except one are German, though Campino's mother, Jenny, was English. Drummer Vom comes from England. He joined in 1999, after previous drummer Wölli sustained injuries in a car crash. Wölli had played from 1985 to 1999 and is still an honorary member of the band. The drummer until 1985 was Trini Trimpop, who became the band's manager when Wölli joined.
1982-1987
Die Toten Hosen formed in 1982 at the Ratinger Hof, a Düsseldorf bar frequented by punk musicians. Its founder members were Campino and Andreas von Holst, both from local punk band ZK, with Andreas Meurer, Michael Breitkopf, Trini Trimpop and Walter November.
At their first concert at the Bremer Schlachthof over Easter 1982 the compère mistakenly introduced them as Die Toten Hasen (The Dead Hares).[2] In the same year they released their first single Wir sind bereit (We Are Ready), later followed by Reisefieber (wanderlust).
Guitarist Walter November left the band in November 1983 to join Jehovah's Witnesses.[3] One of the two A sides of the third single was the drinking song Eisgekühlter Bommerlunder (ice-cold Bommerlunder schnapps), which received considerable radio airplay and increased their fan base. The band released their first album titled Opel-Gang in early 1983 on their own label Totenkopf (skull).
In July 1983 the band signed to EMI, who financed a video for Eisgekühlter Bommerlunder, directed by Wolfgang Büld. It depicts a chaotic wedding ceremony in a small Bavarian church, with Kurt Raab playing an alcoholic priest and Marianne Sägebrecht playing the bride. After the filming the congregation called for the church to be reconsecrated. German public television refused to screen the video for several years for fear of offending churchgoers.[4]
At the end of 1983 they released Hip Hop Bommi, a hip-hop version of Eisgekühlter Bommerlunder featuring New York rapper Fab Five Freddy.[5]
In 1984, the band played a session on the BBC’s John Peel Show. EMI were displeased with the high travel costs claimed by the band and by Norbert Hähnel publicly parodying their million-selling artist Heino at a Toten Hosen concert. Heino successfully obtained a court order to cease and desist. Die Toten Hosen left EMI and signed to Virgin Records. Their second album Unter Falscher Flagge (Under False Colours), was released in 1984. The title explained the front cover of the LP, which carried a picture of the band members dressed as pirates aboard ship. The original back cover featured the skeleton of a dog sitting in front of a gramophone, a caricature of the His Master's Voice artwork used by EMI. Legal action by EMI prompted the album cover to be changed to the skeleton of an eagle, which, along with the Jolly Roger became a band logo.
In spring 1985 the band toured France for the Goethe Institute[6] and in fall they travelled Hungary and Poland. In late 1985, Trini Trimpop moved from drumming for the band into their management, where he worked until 1992. Jakob Keusen briefly replaced him as the band's drummer before Wolfgang Rohde (Wölli) took over in January 1986. Rohde’s first concert was also the band’s first concert in front of a very large audience. Along with Herbert GrönemeyerUdo LindenbergMarius Müller-WesternhagenBAP, the Rodgau Monotones and many others, they performed at the Anti-WAAhnsinns-Festival in July 1986 to protest the construction of a nuclear waste processing plant in nearby Wackersdorf.
In 1986, they recorded their third album Damenwahl (Ladies' Choice). The Damenwahl tour was sponsored by the northern German condom manufacturer Fromms, who arranged for free samples to be scattered amongst the crowd.[7] In 1987, the band celebrated its first chart success with the record Never Mind the Hosen, Here's Die Roten Rosen (Never mind the Trousers – Here’s the Red Roses) using the pseudonym Die Roten Rosen (The Red Roses). The album contains rock versions of German 1960s pop songs. The name and cover art of the record are a parody of the LP Never Mind the Bollocks, Here’s the Sex Pistols by the Sex Pistols from 1977.
In late 1987, Die Toten Hosen released their first live album Bis zum bitteren Ende (Till the Bitter End). It charted in the German and Austrian Top 30.


Minggu, 02 Maret 2014

Penentuan Waktu Jadwal Sholat

Penentuan Jadwal Waktu Shalat

Kaidah penentuan jadwal shalat yaitu “Pergerakan  Matahari ” dilihat dari bumi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pelbagai kemudahan terus dibuat dan membuat lebih praktis  dalam segala hal termasuk dalam beribadah khususnya shalt fardu. Diatas ini jadwal shalat fardu, semoga bisa mempermudah kita untuk sholat pada waktunya. Yang saya cantumkan diatas adalah jadwal untuk satu bulan ini, Anda bisa juga melihat jadwal Sholat hari ini. Apabila Anda ingin menampilkan di blog Anda, Ini caranya menampilkan Widget Jadwal Sholat di blog Anda.
Jaman dahulu sebelum kaum muslimin menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, waktu shalat ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap gejala alam dengan melihat langsung matahari. Kemudian berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari   serta Jam Istiwa atau sering  disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari.
jam-istiwa


Sumber:http://www.jadwalsholat.org/

Benarkah Mark Zuckerberg : Facebook Akan Berakhir 15 Maret Mendatang

Selamat Datang di 93Koletkoletbang Blogg. Saya akan Membagi Artikel Segar yang berjudul "Benarkah FaceBook Akan Berakhir Pada 15 Maret 2014" ?. Artikel ini saya dapatkan dari Fans Page Fb Dunia Naruto Indonesia. Semoga artikel ini bisa memberi wawasan bagi anda.

Apa jadinya kalau Facebook Di Hentikan, Pasti akan menjadi sesuatu hal yang buruk pagi pengguna Fb, apa lagi yang sedang menjalankan Bisnis Online Via Facebook. Langusng kita simak saja pendapat Mark Zuckerberg di bawah ini.


PALO ALTO, CA-Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Facebook akan ditutup pada bulan Maret. Mengelola situs telah menjadi terlalu stres.

"Facebook terbukti telah di luar kendali," kata Zuckerberg dalam konferensi pers di Palo Alto, " ia menyatakan stres berat hanya Mengurusi Facebook saja. dia juga mengatakan " Aku harus mengakhiri semua kegilaan ini ", kepada Pers

Zuckerberg terus menjelaskan bahwa Facebook pada 15 Maret, pengguna tidak akan dapat lagi mengakses account Facebook mereka, karena Facebook kan diberhentikan sepenuhnya.

"Setelah 15 Maret Facebook akan di Shut Down ," kata Avrat Humarthi, Wakil Presiden di Facebook. "Jadi, jika anda ingin melihat gambar Anda lagi, saya sarankan Anda mendownloadnya . Anda tidak akan bisa mendapatkannya kembali melalui Facebook. "

Zuckerberg mengatakan keputusan yang di ambil untuk ini sangat  sulit, Dia juga berpikir akan mengecewakan Banyak Orang.

"Saya pribadi tidak berpikir ini merupakan masalah besar," katanya dalam sebuah wawancara telepon pribadi. "Dan jujur saja, saya pikir itu menjadi lebih baik. Tanpa Facebook, orang akan pergi ke luar dan mencari teman sejati. Itu selalu hal yang baik. "

Beberapa pengguna dapat sangat marah setelah mendengar berita ini.

"Apa yang saya lakukan tanpa Facebook?" Kata Denise Bradshaw, seorang siswa SMA dari Indiana. "Hidup saya sebagian besar di jaringan Facebook. Aku menghabiskan wakti di Facebook setidaknya 10 jam sehari. Sekarang apa yang akan saya lakukan di luar nanti ? "

Namun, orang tua di seluruh negeri telah mengalami rasa lega.

"Aku senang mimpi buruk ini selesai," kata Jon Guttari, orangtua dari Detroit. "Sekarang anak saya tidak akan terpaku pada layar komputer sepanjang hari.Mungkin aku bahkan dapat berkomunikasi dengan dia. "

Kerugian nya Pasti Sangat Besar..!!

Zuckerberg Pasti mengalami Kerugian besar jika Facebook dihentikan, Facebook saat ini menduduki peringkat sebagai salah satu bisnis yang terkaya di dunia, dengan ekonom memperkirakan nilai sekitar 7,9 miliar.

Namun Zuckerberg tetap tenang dengan tuduhan itu . Ia mengatakan ia akan tetap memilih keputusan  dengan sangat matang, agar Faacebook diberhentikan.

"Saya tidak peduli tentang uang," kata Zuckerberg. "Saya hanya ingin kehidupan lamaku kembali."

Harus di akui, jika Facebook Berhenti , semua informasi pribadi/penting  harus di download ulang,  sebelum 15 Maret. Setelah tanggal itu, semua foto, catatan, link, dan video akan secara permanen terhapus.

Jadi bagaimana Kalau Facebook di sudah tidak beroperasi lagi? , saya yakin anda akan berpindah ke Twitter atau Google+. 

Jangan sampai hal ini terjadi, karena saya sendiri masih bergantung pada Facebook untuk mempromosikan Blogg dan Bisnis Online saya dan game saya.

Sabtu, 01 Maret 2014

TIPS N TRICK RELIC HUNTING

Setelah Melihat Beberapa orang yang kesal akan relic hunting dan lebih memilih memancing karena peso yang didapat sangat sedikit berikut ini ane akan ngebahas tentang
Tips Relic Hunting


1.Usahakan Agan-Agan Sekalian memakai semua medal dari relic hunting pada satu hero yang akan agan pakai untuk relic hunting kalo tidak ada bisa mencoba user lain yang ada medal tersebut
2.Cari Room yang dibuat untuk khusus relic
3.Cari Room yang banyak usernya yang sedang relic hunting
4.Jika anda beruntung anda akan mendapat maximal harga relic tersebut adalah 230.000 peso
5.usahakan relic yang Bermap Waterpark
6.Cari Room yang RM nya Tegas dan Ada JP nya



Sekian dulu dari ane semoga bermanfaat
Jika Ada yang ingin menambahkan silahkan comment

Terima Kasih

Postingan Lama